Jumat, 07 September 2018

PERCOBAAN 5



BAB VI
PERCOBAAN 5
RANGKAIAN ASTABIL MULTIVIBRATOR

1.    Tujuan                        :  Agar Bintara Mahasiswa mampu memperatekan rangkaian Astabil Multivibrator

2.    Alat dan Bahan        :


a.    IC Timer NE555
b.    VR 100 Ω
c.    Capasitor 100  µF
d.    PCB
e.    LED
f.     Buzzer
g.    Diode
h.    SPDT Switch
i.      Transistor; dan
j.      Avometer

3.    Dasar Teori :

a.    Astabel Multivibrator
 Astabil Multivibrator dapat dikatakan juga sebagai multivibrator bergerak bebas. MV bergerak bebas ini mengandung osilator yang dikontrol oleh kristal dengan pengubah yang digunakan untuk menaikkan gelombang persegi. MV ini sering disebut juga dengan detak/clock bila digunakan dalam sistem digital. Clock memerlukan pulsa gelombang persegi dengan waktu naik turun yang cepat. MV astabil menghasilkan aliran kontinu pulsa-pulsa keluaran.  oscillator free running yang bergerak di dua level digital pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu. Multivibrator merupakan jenis osilator relaksasi yang sangat penting. Rangkaian osilator ini menggunakan jaringan RC dan menghasilkan gelombang kotak pada keluarannya. Astabel multivibrator biasa digunakan pada penerima TV untuk mengontrol berkas elektron pada tabung gambar. Pada komputer rangkaian ini digunakan untuk mengembangkan pulsa waktu. Sebuah multivibrator terdiri atas dua penguat yang digandeng secara silang.Keluaran penguat yang satu dihubungkan dengan masukan penguat yang lain. Karena masing-masing penguat membalik isyarat masukan, efek dari gabungan ini adalah berupabalikan positif. Dengan adanya (positif) balikan, osilator akan “regenerative” (selalu mendapatkan tambahan energi) dan menghasilkan keluaran yang kontinyu.

Gambar. Square wave



b.    IC Timer NE555
             IC Timer atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang digunakan untuk berbagai Rangkaian Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan multivibrator didalamnya. Beberapa rangkaian yang memerlukan IC Timer diantaranya seperti Waveform Generator, Frequency Meter, Jam Digital, Counter dan lain sebagainya. IC Timer atau IC Pewaktu yang paling populer saat ini adalah IC 555 yang dikembangkan oleh Hans R. Camenzind yang bekerja untuk Signetic Corporation pada tahun 1970-an. Pada dasarnya, IC Timer 555 merupakan IC Monolitik pewaktu yang menghasilkan Osilasi (Oscilation) dan Waktu Penundaan (Delay Time) dengan keakuratan dan kestabilan tinggi. IC Timer 555 yang umum digunakan adalah IC Timer 555 yang berbentuk DIP (Dual Inline Package) dengan 8 kaki terminalnya. Namun seiring dengan perkembangannya, saat ini kita dapat menemui beberapa versi IC 555, diantaranya seperti IC 556 yang menggabungkan 2 buah IC 555 dalam satu kemasan (14 kaki), IC 558 yang menggabungkan 4 buah IC555 dalam satu kemasan (16 kaki) serta IC555 yang mengkonsumsi daya rendah seperti 7555 dan TLC555. Harga sebuah IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki cukup murah, yaitu sekitar Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000 tergantung merek dan tipenya. Nama IC 555 diambil dari 3 buah resistor yang terdapat dalam kemasan IC dengan nilai masing-masingnya 5kΩ.







Susunan dan konfigurasi kaki IC Timer NE555
Berikut ini adalah susunan dan konfigurasi Kaki IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki.
  • Kaki 1 (GND) : Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber tegangan DC.
  • Kaki 2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk memicu Output menjadi “High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki Trigger ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).
  • Kaki 3 (OUT) : Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2 keadaan yaitu “Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
  • Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan menjadi rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh karena itu, untuk memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya diberikan sinyal “High”.
  • Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan), memberikan akses terhadap pembagi tegangan internal. Secara default, tegangan yang ditentukan adalah 2/3 Vcc.
  • Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output menjadi “Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau Kaki Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).
  • Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”, Impedansi kaki 7 adalah “Low”. Sedangkan pada saat Output “High”, Impedansi kaki 7 adalah “High”.
  • Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan Interval Pewaktuan dari IC555.
  • Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).

c.    Capasitor

Capasitor atau kondensator adalah sebuah komponen yg bisa sebagai penyimpan energi didlm medan listrik, caranya ialah dengan memadukan ketidak-seimbangan intern dr muatan listriknya. Dari arti tersebut bisa kita tarik sebuah kesimpulan mengenai fungsi kondensator, secara umum yaitu menyimpan sejumlah energi ke dlm medan listrik.
Ada 3 jenis kondensator yang dibagi berdasarkan kegunaannya, yaitu:
1.      Kondensator Elektrolit (ELCO = Electrolite Condenser)
2.      Kondensator Variabel (nilai kapasitasnya bisa diubah)
3.      Kondensator Tetap (nilai kapasitasnya tak bisa diubah/ tetap)

Simbol Kondensator pada skema elektronika
1.        Bila ia memiliki 2 kaki dan 2 kutub (positif dan negatip), serta mempunyai larutan elektrolit dan umumnya memiliki bentuk tabung. Lambang :



2.         Bila nilai kapasitasnya rencah dari yang lain, kemudian tidak memiliki kutub   negatif ataupun positif dikakinya, serta bentuknya bulat pipih seperti kancing baju/tablet dgn warna coklat; hijau; merah; dll. Lambang: 

                                               
d.    PCB
      PCB adalah singkatan dari Printed Circuit Board yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan menjadi Papan Rangkaian Cetak atau Papan Sirkuit Cetak. Seperti namanya yaitu Papan Rangkaian Tercetak (Printed Circuit Board), PCB adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.

e.    Avo Meter (ampere voltase ohm)

      Avo meter adalah sebuah alat ukur multifungsi. Avometer berasal dari kata Avo dan Meter. “A” artinya ampere untuk mengatur arus listrik.  “v” artinya Voltase untuk mengukur tegangan. “O” artinya Ohm untuk mengukur Ohm atau hambatan. Meter yaitu satuan dari ukuran secara umum untuk mengukur arus, tegangan searah (DC) dan hambatan listrik. Avo meter terdapat Avometer Analog dan Avometer Digital.





f.     LED
       LED adalah komponen elektronik yang dapat memancarkan cahaya ketika dilalui arus listrik pada kedua kutubnya. Arus Listrik mengalir dari Kutub positif (anoda) menuju kutub negative (katoda).


g.    Diode.






Osciloscope

Osciloscope merupakan perangkat elektronika yang berfungsi untukmengukur dan mengetahui bentuk gelombang atau sinyal listrik. Penggunaan osciloscope ini cukup jarang karena harga dari osciloscope yang mahal. Oleh karena itu tidak semua praktisi elektronika memiliki osciloscope. Penggunaan osciloscope ini pada umumnya digunakan dalam penelitian sinyal pada percobaan di lab.

Frekuensi Meter / Frekuensi Counter

Frekuensi meter atau frekuensi counter merupakan toolkit elektronik yang berfungsi untuk mengetahui frekuensi suatu sinyal, Penggunaan frekuensi meter ini pada umumnya digunakan oleh praktisi elektronika dibidang frekuensi radio.
h.    Variabel Resistor.

Resistor variabel atau biasa disebut resistor tidak tetap merupakan salah satu jenis komponen resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah (variable). Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapanrangkaian.Simbol resistor variabel pada umumnya digambarkan seperti simbol resistor dengan tanda panah ditengahnya atau tanda yang menyerupai huruf "T"  namun agak miring sebagai simbol trimpot atau preset. Karena kebanyakan resistor variabel berkaki tiga maka panah yang berada ditengah merupakan kaki ketiga yang berada ditengah dengan nilai resistansi yang berubah-ubah terhadap kaki pinggir. Perubahan nilai resistor ini tergantung pada posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir.


4.Langkah-langkah percobaan :
a.    Siapkan seluruh komponen
b.    Solder resistor 1, resistor 2, kondektor1, kondektor 2, batrai, LED serta IC ne 555 dalam satu rangkaian
c.    Dari seluruh rangkaian ini :
Diketahui :     F = 400 kHz
                        R2=10 Ω
                        C = 100 nF
Ditanya  : R2 ?
Jawab :
T   =    1/f
            1/400.000 x 1000.000 = 2,5 mF
T                     = T1 + T2
2,5mF            = 0,693 (2R1 + R2).C
2,5/0,693        = (2R1+ 10) 100 nF
3,61                = (2R1+ 10) 100 nF
3,61.10-6 /10-7= 2R1 + 10
36,1                = 2R1 + 10
36,1 -10         = 2R1
26,1/2             = R1
13,05              = R1

Persen resistor 1 : 13,05/10 x 100 %= 1,305
d.    Setelah dirangkai sambungkan dengan alat untuk mengetahui nilai dan grafik nya.





           
                       
                

 





5.Analisa Rangkaian
Dari praktek diatas dapat disimpulkan cara kerja umum multivibrator adalah penguat transistor dua tingkat yang dihubungkan dengan kondensator dimana output dari tingkat yang terakhir dihubungkan dengan penguat pertama, sehingga kedua transistor itu akan saling umpan balik.
Pulsa tegangan itu terjadi selama 1 periode yang ditentukan oleh komponen-komponen penyusun rangkaian multivibrator tersebut. Rangkaian tersebuthanya mengubah keadaan tingkat tegangan keluarannya diantara 2 keadaan, masing-masing memiliki periode yang tetap.apabila pin6 dan pin 2 dihubungkan maka akan memicu dirinya sendiri dan bergerak bebas sebagai multivibrator , rangkaian multivibrator tersebut akan bekerja secara bebas dan tidak lagi memerlukan pemicu.
6.    Kesimpulan :
Di sini timer 555 dihubungkan sebagai Multivibrator Astabil yang menghasilkan bentuk gelombang keluaran kontinyu. Pin 2 dan 6 dihubungkan bersamaan sehingga akan memicu kembali dirinya pada setiap siklus waktu, sehingga berfungsi sebagai Osilator Astabil. Rangkaian astabil multibrator ditentukan oleh rangkaian pasif yaitu : R= resistor(Ω), L = inductor (H), dan C = capasitor (f).
 Kapasitor, C1 mengisi melalui resistor, R1 dan resistor, R2 namun hanya dilepaskan melalui resistor, R2 karena sisi lain R2 terhubung ke terminal pelepasan , pin 7. Maka periode waktu t1 dan t2 diberikan sebagai:

• t1 = 0,693 (R2 ) C 

• t1 = 0,693 (R1 + R2 ) C

•T=t1 +t2 
    =0,693(2R1 +R2 )C

Tegangan di kapasitor, C1 berkisar antara 1/3 Vcc sampai sekitar 2/3 Vcc tergantung pada periode waktu RC . Rangkaian jenis ini sangat stabil karena beroperasi dari rel supply tunggal sehingga menghasilkan frekuensi osilasi yang tidak bergantung pada tegangan supply Vcc.










   
          





                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar